Oleh: ibud76 | Maret 10, 2008

New Cars & Used Cars

Get paid to Click

Pada umumnya, bila kita membeli mobil baru kemudian misalnya kita jual kembali 1 tahun kemudian, maka akan terjual di bawah harga barunya. Namun di Venezuela yang terjadi adalah sebaliknya (setidaknya akhir-akhir ini), harga mobil bekas jauh lebih mahal ketimbang mobil baru (bisa mencapai 150% harga baru).

Kembali ke konsep dasar terbentuknya harga pasar, yaitu besarnya supply – demand, saat ini demand akan mobil di Venezuela sangatlah tinggi, sedangkan supply mobil baru amat terbatas. Bila akan membeli mobil baru, calon pembeli mesti inden setidaknya 6 bulan, ini terjadi di semua merk dan semua model dari mobil ‘ekonomi’ sampai mobil mewah, bahkan untuk beberapa model dan merk favorit mesti inden hingga lebih dari setahun karena peminatnya sangat banyak. Calon pembeli yang datang ke dealer/showroom hanya dicatat di daftar pemesanan tanpa dimintai uang muka karena pihak dealer/showroom tidak bisa menjanjikan kapan mobil akan datang dan lebih parah lagi mereka tidak bisa menjanjikan apakah kita bisa dapat mobil.  Sempat ada rumor bahwa banyak calon pembeli yang berani membayar (nyuap) salesman/girl atau bahkan showroom manager agar bisa segera mendapatkan mobil. Calon pembeli yang sudah tidak sabar menunggu maupun yang sangat membutuhkan mobil akhirnya memburu mobil bekas, akibatnya harga mobil bekas melambung tinggi melebihi harga mobil baru.

Mengapa hal tersebut bisa terjadi? pemerintah Venezuela di bawah Presiden Hugo Chavez banyak sekali memberikan subsidi kepada masyarakat di berbagai sektor spt kesehatan, pendidikan, dan yang paling kentara adalah subsidi BBM yang menjadikan harga eceran BBM di Venezuela adalah termurah di dunia (untuk BBM dengan oktan 95 setara pertamax plus harganya cuma Rp. 360-an). Banyaknya subsidi ini menjadikan meningkatnya daya beli masyarakat. Jika daya beli masyarakat meningkat setidaknya mereka dihadapkan pada 3 (tiga) pilihan; menggunakannya untuk konsumsi, modal usaha/investasi, atau ditabung. Dikarenakan iklim usaha di Venezuela yang kurang kondusif (saya bahas di tulisan lain), dan bunga bank yang kecil, maka pilihannya adalah untuk konsumsi, dimana yang dicari adalah barang-barang yang bisa dijadikan aset yang memiliki nilai tambah, seperti properti, logam mulia, mobil, dll (artinya membeli barang sekaligus menabung/berinvestasi). Mobil jadi pilihan utama akibat harga BBM yang sangat murah.

Sebagai catatan, di distrik ibukota Caracas saja (yang kira2 penduduknya sekitar 5 juta jiwa), selama tahun 2007 terjual sekitar 1 juta mobil… wah3…

 


Tinggalkan komentar

Kategori